Aku
biarkan daun cemara menunduk bersahaja,
Meneteskan
sisa sisa air hujan yg bergelayut di daunnya yg kasar,
Meninggalkan
baunya yg menusuk hidung,
Kau
kutemui kala matahari menyeruak di belahan kabut temaram seperempat pagĂ
menjelang,
Kemudian
kau kujumpai waktu sengat panas memompa canda ditengah lelah siang hari
Lalu,
Kau
ku iringi saat purnama sepenggal bergelayut romantis pada dinding langit gelap
yang dititah bintang bintang,
Selamat
istirahat wahai jiwa-jiwa yang lelah,
Jiwa-jiwa
yang haus akan cita,
Jiwa-jiwa
berkeringat yang bersahaja,
Jiwa-jiwa
yang masih punya jiwa,
Melanjutkan
perjuangannya,
Aku,
Merapatkan
tangan, menengadah, meminta, agar jiwa-jiwa itu (kamu) selalu ada dalam lingkup
bahagia yang berdahaga dalam bahagia, cendrung absurd dalam cahaya, dan
cemerlang seperti bintang,
Selamat
istirahat, sayang....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar