di taman itu ada angin menyibak alunan senja
sejumput risau terbata-bata dalam galau bersama rindu
tertabur sari dari kumbang-kumbang
menungging di kelopak bunga, di taman itu
ada angin menyusup di dada terdalam
mendesau senja di angan yang gugur
merapat nyanyian-nyanyian saat ada suara semilir angin
di ujung taman di ujung angin di ujung kelopak mimpi
makna meniada menunda rindu.
************************************
************************************
kita adalah tawanan dari rindu
saat dunia menyodorkan kegetiran
terhambur teka-teki
kita adalah sekumpulan rindu
yang menyandang diam
lalu menembakannya pada mimpi
kita adalah arus sungai di lembah peradaban
mengalir sungsang di antara resah
risau dan senyap
**************************************
saat dunia menyodorkan kegetiran
terhambur teka-teki
kita adalah sekumpulan rindu
yang menyandang diam
lalu menembakannya pada mimpi
kita adalah arus sungai di lembah peradaban
mengalir sungsang di antara resah
risau dan senyap
**************************************
Embun, aku jejalkan kalimatku dalam keterbatasan daya ;
Seberapa lamakah kesejatian bayanganku dipenggal retakan tanah ?
Sementara kita masih berjalan di jalan yang semakin sunyi; masih mengerling pada sosok-sosok
asing yang kerap tiarap dari sisa-sisa harap dan masih pula melambai pada pohon-pohon yang
bersungut-sungut pada daun-daun yang meninggalkannya tanpa permisi…
Seberapa lamakah kesejatian bayanganku dipenggal retakan tanah ?
Sementara kita masih berjalan di jalan yang semakin sunyi; masih mengerling pada sosok-sosok
asing yang kerap tiarap dari sisa-sisa harap dan masih pula melambai pada pohon-pohon yang
bersungut-sungut pada daun-daun yang meninggalkannya tanpa permisi…
Embun, aku deretkan kata-kataku dalam ketergantungan nurani;
Seberapa jauhkah perjalananku hingga tiba di tapal batas ?
Sementara kita masih berdiri di tempat awal yang tak bernama; masih menghitung pendar
cahaya yang kerlap-kerlipnya samar terhalau julang cemara dan masih pula menjumlahkan
bilangan-bilangan waktu yang semakin tak berkawan…
Seberapa jauhkah perjalananku hingga tiba di tapal batas ?
Sementara kita masih berdiri di tempat awal yang tak bernama; masih menghitung pendar
cahaya yang kerlap-kerlipnya samar terhalau julang cemara dan masih pula menjumlahkan
bilangan-bilangan waktu yang semakin tak berkawan…
O, Embun..di pengharapan terakhirku yang kubawa
dengan keterbatasan daya dan dalam ketergantungan nurani;
Ingin ku sisipkan cinta
Jika nanti aku tak kembali, bawakan setangkai mawar merah muda untukku
dengan keterbatasan daya dan dalam ketergantungan nurani;
Ingin ku sisipkan cinta
Jika nanti aku tak kembali, bawakan setangkai mawar merah muda untukku
O, Rindu..apakah kau lupa ? ; hampir layu mawar merah muda di tapal batas
My Inspiration
"Embun_Rindu"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar