Setiap pagi
menjelang, aku dipisahkan dengan
kumpulan kawan-kawanku hingga ku menjadi tetesan kecil. Rasa pesimis menghampiri. Aku tak berharga
karenaku hanya tetesan kecil yang tak punya kekuatan apa-apa. Tapi, kini aku
mulai mengerti makna keberdaanku ini.
Tapi, setiap mentari
muncul di ufuk timur, kehidupanku berubah. Aku menjadi tetesan bening yang
kecil. aku seperti kehilangan jati diri. Sempat aku merasa putus asa dengan
keadaan ini. Terkadang tak jarang pula aku bertanya Tuhan, kenapa Dia
menjadikanku menjadi tetesan kecil ? Apa yang
bisa kuberikan dengan tetesan kecil ini? Ah, Lebih baik aku tak dicipta
daripada harus hidup tanpa makna. Tidak ada, tidak sedikitpun yang bisa kuberikan
untuk manusia karena aku hanya setetes air bening yang tak berharga.
Berhenti. Ya, mungkin
aku berhenti saja untuk mencari makna diri. Toh, aku tetap saja tidak menemukan
makna keberadaanku. Tidak ada yang memperdulikanku. Bahkan, melirikku pun
manusia enggan.
Hingga di pagi itu
aku terlelap di atas daun-daunan. Tiba-tiba saja seorang manusia menghampiriku
dan dia memotretku. Dan, lihatlah aku menjadi dikenal oleh banyak manusia. Foto-fotoku berhasil menarik perhatian
manusia.
Kini aku mengerti, di
daun inilah aku menemukan makna keberadaan diri. Dan aku pun dikenal dengan
sebutan yang indah dari dulu yaitu “ Embun”.
Manusia sering mengatakan bahwa keberadaanku pada daun menyejukkan
setiap mata yang memandang. Ya, betapa bahagiaku dengan pernyataan manusia ini.
Aku tak lagi merasa tak berharga. Dan aku pun menyadari bahwa Dia tidak pernah
menjadikan sesuatu dengan sia-sia. Pasti Dia menciptakan sesuatu dengan penuh
makna walau hanya setetes air kecil saja. Meski, hanya setes saja tapi aku
bahagia menjadi diri sendiri dengan segala kekurangan dan kelebihan yang Dia
beri.
***
Lihatlah, setetes
embun kecil telah menunjukkan makna keberadaan dirinya pada manusia. Telah
menunjukkan kehebatan dia pada alam semesta. Bahwa ia berharga dan punya makna.
Ia mencari potensi dirinya. Dan berada di dedaunan itulah cara ia menunjukkan
kehebatannya.
My Inspiration
"Embun_Rindu"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar